Minggu, 09 November 2014

Kondisi Politik Indonesia Selama PEMILU 2014

Diposting oleh Unknown di 05.36 0 komentar
Pemilihan umum atau yang disingkat dengan PEMILU presiden 2014 dilaksanakan pada tanggal 9 juli 2014. Setiap periode seseorang hanya boleh menjabat selama 2 tahun dan hanya dapat di pilih dua kali kali. Sehingga artinya Bapak presiden SBY tidak dapat maju lagi pada putaran PEMILU 2014 ini, dikarnakan Bapak presiden SBY sudah menjabat sebanyak 2 kali putaran. Pada tahun 2014 ini hanya dua pasangan calon presiden yaang maju. Pasangan dengan nomor urut 1 adalah pasangan Bapak Prabowo Subianto dengan Bapak Hatta Rajasa, dan nomor urut 2 adalah pasangan Bapak Joko Widodo dengan Bapak Jusuf Kalla.
Pasangan nomor urut 1 didukung oleh beberapa partai yaitu partai Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, PBB dan Demokrat. Sedangkan pasangan nomor urut 2 didukung oleh partai PDIP, PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI. Selama proses PEMILU berlangsung, banyak polemik yang terjadi diantara dua kubu pasangan. Salah satunya adalah saling menjatuhkannya antar dua kubu pasangan. Mereka mencari – cari kekurangan dan keburukan pasangan lawan. Tidak hanya antar kubu dua pasangan, polemik juga terjadi dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), adanya 10,4 juta data pemilih bermasalah, lantaran tak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), hal ini membuat banyak pihak pesimis, jika Pemilu 2014 bisa diadakan dengan mulus.
Terlepas dari polemik – polemik yang terjadi pra PEMILU, PEMILU tetap dilaksanakan. Bahkan polemik tidak terjadi pada saat pra PEMILU saja, setelah PEMILU dilakasanakan dan hasil di umumkan, banyak spekulasi – spekulasi negative yang bermunculan. Mulai dari banyak surat suara yang sudah dicoblos padahal belum dikeluarkan dari kotak suara, adanya pemilih ganda, serta adanya money politic selama proses PEMILU berlangsung. Sehingga itu membuat resah masyarakat dan melihatkan gambaran politik Indonesia yang belum teratur.
Walaupun banyak polemik yang terjadi pada saat PEMILU, sesuai pilihan rakyat pasangan nomor urut 2 Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla maju sebagai presiden dan wakil presiden menggatikan Bapak SBY dan Bapak Boediono. Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla mulai menata susunan pemerintah yang akan mereka pimpin kurang lebih 5 tahun kedepan. Meraka membentuk kabinet yang diberi nama dengan “Kabinet Kerja”. Walaupun setelah “Kabinet Kerja ini terbentuk, masih banyak pihak yang berkomentar negative, semoga “Kabinet Kerja” tetap solid dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Kabinet kerja yang diumumkan pada Minggu 26 Oktober oleh Presiden Joko Widodo sendiri dan dilantik keesokan harinya. Bahkan kabinet kerja tetap menuai beberapa polemik. Beberapa pihak menilai bahwa kabinet kerja ini tidak ideal dan kurang meyakinkan. Tapi banyak pihak juga setuju bahwa kabinet kerja ini baik dan akan membawa angin segar bagi pemerintahan Indonesia 5 tahun kedepan. Apapun pendapat – pendapat beberapa pihak tsb, saya sebagai masyarakat berharap kabinet kerja ini bekerja dengan kompak dan selalu solid serta profesional dalam menjalan tugas – tugasnya dalam membantu presiden mewujudkan Indonesia yang maju. 
 

Always Smile Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea